Kata mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara mendalam, kecintaan atau cinta yang mendalam. Dalam Mu'jam al-Falsafi, Jamil Shaliba mengatakan mahabbah adalah lawan dari al-baghd (benci). Puisi pertama Rabiah Al-Adawiyah. Aku mencintai-Mu dengan dua macam cinta Cinta karena diriku dan cinta karena Engkau layak dicinta. Dengan cinta karena diriku Kusibukkan diriku dengan mengingat-ingat-Mu selalu dan bukan selain-Mu . Sedangkan cinta karena Engkau layak dicinta Di sanalah Kau menyingkap hijab-Mu, agar aku dapat memandang-Mu Dalam setiap syair yang terungkap, Rabiah Al-adawiyah menyatakan bahwa cinta tidak lain tidak bukan ialah bentuk pengabdian pencinta kepada sosok yang dicinta. Sebagaimana dalam syair gubahnnya "Jika aku menyembah-Mu, karena takut api neraka-Mu bakarlah aku di dalamnya. Rabiah Al-Adawiyah; Sufi Pencetus Mazhab Cinta. BincangSyariah.Com - Mazhab cinta, dalam sufisme, merupakan istilah yang ditujukan pada sosok Rabiah Al-Adawiyah. Nama Rabiah memang masyhur sepanjang masa, terlebih dalam mazhab cinta. Wajar saja jika dikatakan bahwa Rabiah Al-Adawiyah sufi perempuan pencetus mazhab cinta. Rabi'ah Al-Adawiyah, perempuan yang selama hidupnya tidak pernah menikah, dianggap mempunyai saham besar dalam memperkenalkan cinta Allah ke dalam mistisisme Islam. Hal ini dikatakan karena sejak Rabi'ahlah cinta kepada Allah mulai ditekankan dalam ajaran tasawuf. Hikmah Rabiah Al-Adawiyah, Sufi Perempuan Peletak Dasar Mazhab Cinta Rab, 5 Februari 2020 | 11:15 WIB Ucapan terkenal Rabiatul Adawiyah, "Istighfāruna yahtāju ilā istigfārin" atau "Kalimat istighfar atau permohonan ampun kita (baca: ibadah) perlu juga dimintakan ampun." (Foto: Ilustrasi) Alhafiz Kurniawan Download PDF 1. Pertanyaan ana, siapaku guru dari Rabiah? 2."Sebab aku tidak mampu menciptakan keserasian antara perkawinan dan cinta kepada Tuhan." Rasulullah saw bersabda,"Apabila seorang hamba menikah maka sungguh orang itu telah menyempurnakan setengah agama maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya." Rabiah al-Adawiyah adalah satu dari sekian banyak seorang pecinta sejati, Ia hanya mencintai sang maha penciptanya Allah. Ia tidak berniat mengharap surga dan selamat dari neraka dengan amal saleh yang Ia lakukan atau Ia tidak pernah meminta upah berupa materi duniawi dan ukhrawi atas amalnya itu. A6xoIp.