Berdasarkananalisis SEM menunjukkan bahwa struktur bangunan lapisan mutiara seperti susunan batu bata dengan ukuran platelet aragonite rata-rata pada bulan kedua adalah 0,511 µm dan pada bulan
Padabulan awal dilakukan penyisipan/penempelan inti mutiara setengah bulat berbahan plastik pada dinding bagian dalam dari cangkang kerang P. margaritifera. Pertumbuhan lapisan diamati dengan mikroskop stereo dan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil pengamatan yang didapat adalah tebal rata-rata lapisan mutiara bulan kedua adalah 0,201 mm
1 Pilihlah tiram yang segar. Tiram harus masih hidup ketika Anda membukanya. Jika sudah mati, maka tiram itu tidak aman untuk dimakan. Pilihlah tiram dengan ciri-ciri berikut ini: Cangkangnya tertutup. Jika cangkang seekor tiram sudah terbuka, maka kemungkinan tiram itu sudah mati. Ketuklah cangkang dengan pelan untuk berjaga-jaga.
unggullainnya yang dibudidayakan, adalah P. margaritifera, P. fucata dan Pteria penguin (Pteridae). juga terdapat lipatan/tonjolan mantel pada satu sisi atau dua sisi yang berlawanan pada cangkang tiram. Beberapa dari pelipatan tersebut merupakan jaringan kering, sebagai bagian kalsifikasi yang rendah, namun umumnya lipatan tersebut
Manikmanik ini ditanamkan ke dalam tiram, yang kemudian mengeluarkan nacre pada manik-manik induk mutiara untuk membentuk mutiara yang dikultur. Periostracum adalah lapisan terluar cangkang; ini adalah lapisan pertama yang terbentuk di sekitar moluska selama tahap glochidaeal yang belum matang, dan seluruhnya terdiri dari conchiolin
Berikutbeberapa tahapan dalam konservasi atau budidaya kerang mutiara, yaitu: 1. Penyediaan benih. Benih biasanya didapat dari hasil tangkapan alam. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi kini benih tiram ini sudah dapat dihasilkan dari proses pembenihan di hatchery. 2. Pembesaran.
Theshell of P. margaritifera had macro mineral composition, namely calcium, phosphorus, magnesium, sodium and micro minerals, namely manganese and iron.Keywords: Shells, Pinctada margaritifera
i5Kg1Lz. Lapisan mutiara yang mengilap pada cangkang tiram Margaritifera adalah ...a. nakreasb. mantelc. perismatikd. epitele. periostrakumJawab A. nakreasPembahasanTiram Margaritifera tergolong Mollusca dan dimasukkan kedalam kelas Pelecypoda. Cangkang pelecypoda tersusun dari tiga lapisan, yaitu periostrakum paling luar, prismatik lapisan kapur di bagian tengah, dan nakreas lapisan mutiara. Dibawah cangkang terdapat mantel berbentuk jaringan tipis dan lebar yang menutup seluruh tubuhnya. Diantara epitel mantel dan permukaan cangkang bagian dalam nakreas terdapat rongga berisi cairan ekstrapalial. Bila benda asing masuk ke rongga berisi cairan ekstrapalial, benda tersebut akan dilingkupi oleh cairan yang lama-kelamaan mengendap menjadi lapisan-lapisan mutiara.
Teknik Penyuntikan Tiram Mutiara . adalah cara memperbanyak mutiara dengan cara buatan, dengan cara penyuntikan tiram diharapkan akan mendapatkan mutiara-mutiara dalam jumlah banyak dengan kualitas yang Pembenihan Tiram Alam Ikan 1,jenis-jenis tiram mutiara yang terdapat di Indonesia adalah Pintada maxima, Pinctada margaritefera, Pinctada fucata, Pinctada chimnitzii, dan Pteria penguin. Di beberapa daerah Pinctada fucata dikenal juga sebagai Pinctada martensii. Sebagai penghasil mutiara terpenting adalah tiga spesies, yaitu, Pinctada maxima, Pinctada margaritifera dan Pinctada martensii. Sebagai jenis yang ukuran terbesar adalah Pinctada maxima. Dalam penyuntikan tiram mutiara perlu persiapan yang harus diperhatikan yaitu; Seleksi tiram, pemuasaan dan persiapan alat/bahan Insersi Berikut cara membuat mutiara dengan budidaya tiram Seleksi Benih siap Operasi Sebelum melaksanakan operasi atau penyuntikan, terlebih dahulu benih tiram diseleksi. Tiram yang akan di operasi harus memenuhi syarat yaitu, berumur 1,five – two tahun dan berukuran 10 – 15 cm, serta tiram dalam kondisi sehat atau tidak cacat dan dalam keadaan bersih. Pemuasaan Yokusei Tiram yang akan dioperasi terlebih dahulu dilakukan pemuasaan Yokusei, yang tujuannya Yokusei / pemuasaan tiram adalah untuk mengurangi jumlah plankton yang dimakan agar tubuh tiram menjadi cukup lemas, dengan cara ini pada saat operasi tiram tersebut tidak terlalu kuat mengadakan reaksi terhadap sakitnya sayatan pada gonadnya. Benih tiram yang di Yokusei, dimasukkan ke pocket keranjang lalu dibungkus menggunakan waring ukuran ane mm. Pemuasaan dilakukan selama three – v hari, setelah itu tiram diangkat dari perairan dan pembungkus dibuka, baru kemudian memulai penyuntikan. Alat dan Bahan Insersi Ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan operasi yaitu ; Alat Opera si Hikake Penahan Piseto SONYUKI dan SHAIBO OKURI Pemasuk Inti dan pemasuk mantel MESU pisau operasi DONYUKI pembuka torehan SONYUKI pembuka mantel HERA dan KAI KOKI pembuka mantel dan Forcep SHAIBOHASAM Gunting,pemotong mantel Bahan Insersi Siput donor Siput siap operasi Nukleus Kegiatan Insersi Pemotongan mantel Pengambialan Inti Pemasukan Inti Pemeliharaan Tiram Pasca Pemasukan Inti Setelah pemasangan inti selesai dilakukan, segera masukkan kembali tiram yang sudah dioperasi ke dalam pocket keranjang dan digantung di rakit pemeliharaan atau harus dengan segera dimasukkan ke dalam air dengan perlakuan yang sangat hati – hati untuk diistirahatkan. Selama ± 3 bulan setelah pemasangan inti, dalam three hari sekali posisi tiram dibolak balik, itu biasanya di sebut masa Tento, yaitu posisi tiram yang tadinya domersal, tiga hari kemudian dibalik ke posisi samping, tiga hari berikutnya menghadap kebawah, begitu seterusnya selama masa tento. Dan kebersihannya tetap dijaga dari gangguan organisme. Setelah masa pemeliharaan xviii-24 bulan, panen dapat dilakukan dengan terlebih dahulu pengambilan contoh untuk memperkirakan besarnya ukuran mutiara yang diinginkan. Biasanya ditemukan bentuk–bentuk mutiara yang tidak bundar sempurna, bahkan ada bentuk lonjong barouk dan bintik-bintik/spol, hal ini dapat terjadi karena kurang cermatnya penanganan dalam masa pemeliharaan. Ciri – Ciri dan Morfologi Tiram Mutiara Tiram mutiara memiliki cangkang yang tidak simetris dan sangat keras, tetapi seluruh organ tubuhnya sama sekali tidak bertulang dan sangat lunak. Tiram mutiara Pinctada maxima secara taxonomis dimasukkan kedalam Kingdom Invertebrata, yang berarti hewan tak bertulang belakang dan Phyllum Mollusca yang berarti bertubuh lunak. Bentuk luar tiram mutiara tampak seperti batu karang yang tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tetapi di balik kekokohan tersebut terdapat organ yang dapat mengatur segala aktivitas kehidupan dari tiram itu sendiri. Dalam kelunakan tubuh tiram tersebut terdapat cangkang yang keras untuk melindungi bagian tubuh agar terhindar dari benturan maupun serangan hewan lain. Disamping itu, dalam cangkang yang jumlahnya satu pasang dan mempunyai bentuk yang berlainan itu terdapat female parent of pearl atau lapisan induk mutiara serta nacre yang dapat membentuk lapisan mutiara. Kulit mutiara Pinctada maxima ditutupi oleh sepasang kulit tiram Shell, cangkan, yang tidak sama bentuknya, kulit sebelah kanan agak pipih, sedangkan kulit sebelah kiri agak cembung. Specie ini mempunyai diameter dorsal-ventral dan anterior-posterior hampir sama sehingga bentuknya agak bundar. Bagian dorsal bentuk datar dan panjang semacam engsel berwarna hitam. Yang berfungsi untuk membuka dan menutup cangkang. Cangkang tersusun dari zat kapur yang dikeluarkan oleh epithel luar. Sel epitel luar ini juga menghasilkan kristal kalsium karbonat Ca CO3 dalam bentuk kristal argonit yang lebih dikenal sebagai nacre dan kristal heksagonal kalsit yang merupakan pembentuk lapisan seperti prisma pada cangkang. Bentuk cangkang bagian luar yang keras apabila dipotong atau dibelah secara melintang, maka ada tiga lapisan yang akan tampak, yaitu lapisan periostrakum yang berada paling atas atau luar, dan lapisan prismatik yang terdapat di bagian tengah. Sedangkan lapisan yang agak ke dalam yang berhubungan dengan organ dalam disebut lapisan nacre atau lapisan mutiara. Ketiga lapisan tersebut, jika dilihat dari zat penyuusunnya masing-masing adalah sebagai berikut Lapisan periostrakom adalah lapisan kulit terluar yang kasar yang tersusun dari zat organic yang menyerupai tanduk. Lapisan prismatik, adalah lapisan kedua yang tersusun dari Kristal-kristal kecil yang berbentuk prisma dari hexagonal caltice. Lapisan mutiara atau nacre adalah lapisan kulit sebelah dalam yang tersusun dari kalsium karbonat CaCO3.
Tiram mutiara merupakan salah satu komoditas ekspor dalam bidang budidaya laut yang bernilai ekonomis tinggi sebagai penghasil mutiara. Kerang mutiara juga merupakan salah satu biota laut yang hampir semua bagian dari tubuhnya mempunyai nilai jual, baik mutiara, cangkang, daging dan organisme kerang itu sendiri benih maupun induk. Mutiara semula hanya diperoleh dari tiram mutiara yang hidup alami di laut. Berkat kemajuan teknologi saat ini, mutiara sudah dapat dibudidayakan, walaupun sebagian besar teknologinya masih didominasi atau dikuasai oleh bangsa lain. Di Indonesia tiram mutiara yang banyak dibudidayakan adalah jenis Pinctada maxima. Jenis ini banyak ditemukan di perairan Indonesia Bagian Timur Maluku, Nusa Tenggara Timur/ Barat, Sulawesi, Irian Jaya dan gugusan laut Arafura. Tiram mutiara termasuk dalam phylum mollusca, phylum ini terdiri atas 6 klas yaitu Monoplancohora, Amphineura, Gastropoda, Lamellibrachiata, atau Pellecypoda, seaphopoda, dan Cephalopoda. Tiram merupakan hewan yang mempunyai cangkang yang sangat keras dan tidak simetris. Hewan ini tidak bertulang belakang dan bertubuh lunak Philum mollusca. Jenis-jenis tiram mutiara yang ada di Indonesia umumnya adalah Pinctada maxima, P. margaritifera, P. fucuta, P. chemnitis dan Pteria penguin. Tetapi penghasil mutiara yang terpenting ada tiga jenis, yaitu Pteria penguin, Pinctada maxima dan, P. margaritifera. Klasifikasi Ilmiah Kingdom Animalia Sub kingdom Invertebrata Philum Mollusca Klas Pellecypoda Ordo Anysomyaria Famili Pteridae Genus Pinctada Spesies Pinctada sp. Kerang mutiara merupakan hewan laut yang bertubuh lunak, tidak bertulang punggung dan dilindungi oleh dua belah keping cangkang yang tidak simetris, tebal dan sangat keras. Bentuk luar kerang mutiara tampak seperti batu karang yang tidak memiliki tanda-tanda kehidupan. Kulit mutiara Pinctada maxima ditutupi oleh sepasang kulit tiram Shell, cangkan, yang tidak sama bentuknya, kulit sebelah kanan agak pipih, sedangkan kulit sebelah kiri agak cembung. Specie ini mempunyai diameter dorsal-ventral dan anterior-posterior hampir sama sehingga bentuknya agak bundar. Bagian dorsal bentuk datar dan panjang semacam engsel berwarna hitam. Yang berfungsi untuk membuka dan menutup cangkang. Cangkang tersusun dari zat kapur yang dikeluarkan oleh epithel luar. Sel epitel luar ini juga menghasilkan kristal kalsium karbonat Ca CO3 dalam bentuk kristal argonit yang lebih dikenal sebagai nacre dan kristal heksagonal kalsit yang merupakan pembentuk lapisan seperti prisma pada cangkang. Tubuh tiram mutiara terbagi atas tiga bagian yaitu Bagian kaki, mantel, dan organ dalam. Kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang bersifat elastis terdiri dari susunan jaringan otot yang dapat merenggang/memanjang sampai tiga kali dari keadaan normal. Kaki ini berfungsi sebagai alat bergerak hanya pada masa mudanya sebelum hidup menetap pada substrat dan juga sebagai alat pembersih. Pada bagian kaki terdapat bysus, yaitu suatu bagian tubuh yang bentuknya seperti rambut atau serat, berwarna hitam dan berfungsi sebagai alat untuk menempel pada suatu substrat yang di sukai. Tiram mutiara mempunyai jenis kalamin terpisah, kecuali pada beberapa kasus tertentu ditemukan sejumlah individu hermaprodit terjadi perubahan sel kelamin sel reversal biasanya terjadi pada sejumlah individu setelah memijah atau pada fase awal perkembangan gonad. Fenomena sex reversal pada tiram mutiara Pinctada maxima menunjukan bahwa jenis kelamin pada tiram teryata tidak tetap. Bentuk gonad tebal menggembung pada kondisi matang penuh, gonat menutupi organ dalam seperti perut, hati, dan lain-lain. Kecuali bagian kaki pada fase awal, gonad jantan dan betina secara eksternal sangat sulit dibedakan, keduanya berwarna krem kekuningan. Namun, setelah fase matang penuh, gonad tiram mutiara Pinctada maxima jantan berwarna putih krem, sedangkan betina berwarna kuning tua. Pada tiram Pinctada fucata warna gonad ini terjadi sebaliknya. Tingkat kematangan gonad tiram mutiara dikelompokkan menjadi 5 fase yaitu Fase I Tahap tidak aktif/salin/istrahat Inactife/spent/resting Kondisi gonad mengecil dan bening transparan dalam beberapa kasus, gonad berwarna oranye pucat. Rongga kosong, sel berwarna kekuningan lemak. Pada fase ini sangat sulit untuk dibedakan. fase II Perkembangan/pematangan Developing/maturing Warna transparan hanya terdapat pada bagian tertentu, material gametogenetik sel kelamin mulai ada dalam gonad sampai mencapai fase lanjut, gonad mulai menyebar di sepanjang bagian posterior disekitar otot refraktor dan lebih jelas lagi dibagian anterior-dorsal. Gamet mulai berkembang disepanjang dinding katong gonad. Sebagian besar oocyt bakal telur bentuknya belum beraturan dan inti belum ada. Ukuran rata-rata oocyt 60 μm x 47,5 μm. Fase III Matang Mature Gonad tersebar merata hampir keseluruh jaringan organ, biasanya berwarna krem kekuningan. Oocyt berbentuk seperti buah pir dengan ukuran 68 x 50 μm dan inti berukuran 25 μm. Fase IV Matang penuh/memijah sebagian Fully maturation/partially spawned Gonad menggembung, tersebar merata dan secara konsisten akan keluar dengan sendirinya atau jika ada sedikit-sedikit trigger getaran. oosyt bebas dan terdapat diseluruh dinding kantong. Hampir semua oosyt berbentuk bulat dan berinti, ukuran oosyt rata-rata 51,7 μm. Fase V Salin Spent Bagian permukaan gonad mulai menyusut dan mengerut dengan sedikit gonad kelebihan gamet tertinggal didalam lumen saluran-saluran didalam organ reproduksi pada kantong. Jika ada oosyt maka jumlahnya hanya sedikit dan bentuknya bulat, ukuran rata-rata oosyt 54,4 μm. Pada musim tertentu, induk tiram mutiara di alam yang telah dewasa akan bertelur. Kemudian, telur-telur tersebut akan di buahi oleh sel kelamin jantan sperma. Pembuhan terjadi secara eksternal didalam air. Telur yang telah di buahi akan mengalami perubahan bentuk. Mula-mula terjadi penonjolan polar, lalu membentuk polar lobe II yang merupakan awal proses pembelahan sel, dan akhirnya menjadi multisel. Tahap berikutnya adalah fase trocofor. Dengan bantuan bulu-bulu getar, trocofor akan berkembang menjadi veliger larva berbentuk D yang ditandai dengan tumbuhnya organ mulut dan pencernaan. Pada tahap ini larva sudah mulai makan dan tubuhnya telah di tutupi cangkang tipis. Perkembangan selanjutnya adalah tumbuh vilum, pada fase ini biasanya larva sangat sensitif terhadap cahaya dan sering dipermukaan air. Selama fase planktonis, larva biasanya berenang dengan menggunakan bulu-bulu getar atau hanyut dalam arus air. Dengan tumbuhnya vilum larva memasuki stadia umbo, kemudian secara bertahap cangkang juga ikut berkembang. Bentuk cangkangnya sama mantel sudah berfungsi secara permanen. Kemudian selanjutnya menjadi podifeliger yang di ikuti tumbuhnya kaki sebagai akhir stadium planktonis. Gerakan-gerakannya sederhana dari berenang sampai berputar-putar dilakukan dengan vilum dan kaki. Setelah kaki berfungsi dengan baik velum akan menghilang, lembar-lembar insang mulai tampak jelas. Perkembangan akhir larva yaitu perubahan fase plantigrade menjadi spat bibit dan akan menetap. Selanjutnya akan tumbuh berkembang menjadi tiram mutiara dewasa dan dapat beruba kelaminnya. Banyak ahli yang sependapat bahwa Pinctada maxima terjadi perubahan kelamin yang bertepatan dengan musim pemijahan setelah telur atau sperma habis di seburkan keluar. Tiram mutiara jenis Pinctada. Banyak dijumpai di berbagai Negara seperti Filipina, Thailand, Myanmar, Australia dan perairan Indonesia yang menyukai hidup di daerah batuan karang atau dasar perairan yang berpasir dengan kedalaman 20 – 60 m. Cara makan tiram mutiara dilakukan dengan menyaring air laut dengan caramengambil makanan dilakukan dengan menggetarkan insang yang menyebabkan air masuk ke dalam rongga mantel. Kemudian dengan menggerakkan bulu insang, plankton yang masuk akan berkumpul di sekeliling insang, selanjutnya melalui gerakan labial palp plankton akan masuk ke dalam mulut. Pertumbuhan tiram mutiara sangat tergantung pada suhu air, salinitas, makanan yang cukup dan persentase kimia dalam air laut. Tiram mutiara dapat tumbuh dengan baik pada musim panas dimana suhu air tinggi. Tiram mutiara adalah protandrous-hermaphrodite dengan kecenderungan perbandingan jantan betina = 1 1, dengan adanya peningkatan umur. Pemijahan sering terjadi akibat perubahan suhu yang ekstrem atau tejadi perubahan lingkungan yang tiba-tiba. Pemijahan tiram mutiara di perairan tropis tidak terbatas hanya satu musim, tapi bisa sepanjang tahun. P. Margaritifera mendekati matang gonad pada tahun kedua, sedangkan P. maxima jantan matang gonad setelah berukuran cangkang 110-120 mm dalam tahun pertama hidupnya. Pertumbuhan merupakan aspek biologi yang penting bagi pembudidaya terkait dengan pendugaan keberhasilan usahanya. Tiram mutiara mencapai ukuran diameter cangkang 7-8 cm dalam tahun pertama, dan mendekati ukuran sekitar 11 cm pada tahun kedua. Pertumbuhan jenis lain, P. maxima, mencapai diameter cangkang 10—16 cm pada tahun kedua. Pada prinsipnya, moluska bercangkang berpeluang menghasilkan mutiara secara alami. Namun tidak semua kerang bisa menghasilkan mutiara yang bagus dan memiliki nilai beli yang lumayan. Kerang penghasil mutiara umumnya berasal dari famili Pteriidae yang hidup di laut. Sedangkan moluska lain penghasil mutiara yang sejauh ini dikenal berasal dari kelompok abalone dan beberapa gastropoda lain serta beberapa jenis kerang bivalvia air tawar. Setiap jenis kerang mutiara menghasilkan mutiara dengan spesifikasi yang berbeda. Pinctada maxima menghasilkan mutiara relatif lebih besar dari semua jenis kerang penghasil mutiara, berwarna perak, emas dan krem. Jenis ini banyak dibudidayakan di Indonesia, Birma, Thailand dan Australia. Sedangkan kerang jenis Pinctada margaritifera merupakan primadona negara-negara pasifik selatan. Mutiara yang dihasilkannya bervariasi dari warna krem sampai warna hitam. Warna hitam merupakan warna yang diminati pelanggan mutiara dunia saat ini. Dengan demikian harganya sangat mahal. Diameter mutiara yang dihasilkan umumnya lebih kecil daripada yang diproduksi Pinctada maxima. Sementara Pinctada fucata adalah jenis yang banyak dibudidayakan di Jepang dan Pteria penguin tidak banyak dibudidayakan karena sejauh ini hasilnya diperuntukkan hanya pada kalangan tertentu mengingat bentuk mutiara yang dihasilkannya umumnya tidak bundar. Mutiara semula hanya diperoleh dari tiram mutiara yang hidup alami di laut. Berkat kemajuan teknologi saat ini, mutiara sudah dapat dibudidayakan, walaupun sebagian besar teknologinya masih didominasi atau dikuasai oleh bangsa lain. Di Indonesia tiram mutiara yang banyak dibudidayakan adalah jenis Pinctada maxima. Jenis ini banyak ditemukan di perairan Indonesia Bagian Timur Maluku, Nusa Tenggara Timur/ Barat, Sulawesi, Irian Jaya dan gugusan laut Arafura. Indonesia memiliki laut yang begitu luas dengan kondisi perairan yang sangat baik untuk usaha budidaya tiram mutiara serta iklim tropis sehingga 2 pertumbuhan lapisan mutiara dapat terjadi sepanjang tahun. Satu butir mutiara asli yang beratnya 3 gram harganya bisa mencapai lebih dari Usaha budidaya tiram mutiara prospeknya sangat menjanjikan, selain menambah lapangan pekerjaan usaha ini dapat menyumbang sumber devisa Negara karena permintaan mutiara di Negara-negara maju sangat tinggi. Referensi Post bagian tubuh tiram, tiram mutiara, tiram mutiara air laut, tiram mutiara sabah, budidaya tiram mutiara, kerang tiram mutiara, tiram ada mutiara, cari tiram mutiara, mencari tiram mutiara, ternak tiram mutiara, buka tiram mutiara, tiram yang ada mutiara, harga mutiara tiram asli, wadah budidaya tiram mutiara, kerang mutiara besar, kerang mutiara bisa dimakan, kerang mutiara berenang, kerang mutiara bintang, kerang berisi mutiara, kerang berisi mutiara asli, mutiara kerang bambu, budidaya tiram mutiara, buka tiram mutiara, proses terjadinya mutiara dalam tiram, proses tiram menghasilkan mutiara, butiran mutiara cinta, butiran mutiara kata, budidaya tiram mutiara, buka tiram mutiara, wadah budidaya tiram mutiara, cara memasak butiran mutiara, karaoke butiran mutiara cinta, cara membuat butiran mutiara, jenis kerang mutiara, jenis kerang mutiara air tawar, jenis kerang mutiara air laut, tiram mutiara dan tongkol adalah hasil laut dari, tiram mutiara adalah, tiram mutiara dan tongkol adalah hasil laut dari daerah, tiram mutiara dan cumi-cumi apakah bisa diperbaharui, tiram mutiara air laut, tiram mutiara habitat, tiram mutiara budidaya, mutiara tiram harga, tiram dan mutiara banyak terdapat di laut, budidaya kerang mutiara, peranan tiram mutiara, harga kerang mutiara, gambar tiram mutiara, ciri-ciri kerang mutiara, klasifikasi tiram mutiara, habitat kerang mutiara, wadah budidaya tiram mutiara, harga mutiara tiram, Berapa lama waktu panen mutiara?, Apa mutiara paling mahal?, Apa manfaat kerang mutiara bagi manusia?, kerang mutiara, tiram, sotong, teredo navalis, biota dunia perairan, blog dunia perairan, web blog dunia perairan, tiram mutiara dunia perairan.