31 Menelaah teks serat Tripama pupuh Dhandhanggula. 3.2 Memahami teks eksposisi tentang budaya wewaler. 3.3 Mengidentifikasi kaidah penulisan teks berhuruf Jawa lima paragraph yang menggunakan tanda baca pada: 4.1 Menanggapi isi Serat Tripama pupuh dhandhanggula dan menulis, serta menyajikan syair tembang Dhandhanggula karangan sendiri. BELAJARMENULIS TEMBANG MACAPAT. (3). Kegunaan Tembang Macapat. Tembang macapat merupakan salah satu warisan nenek moyang dan karya sastra yang mempunyai ciri khas tersendiri. Dalam menulis tembang Tembangmacapat uga diarani tembang cilik yaiku tembang kang duwe paugeran guru gatra Dhandhanggula: Luwes, kanggo nggambarake rasa apa bae. Sinom: Canthas, ruang lingkup biologi tentang pupuk kimia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup adalah kesatuan TEGESE TEMBANG MACAPAT Gayahidup. Purwakanthi guru sastra KAJIAN TEMA, NILAI ESTETIKA, DAN PENDIDIKAN DALAM SERAT WULANGREH KARYA SRI SUSUHUNAN PAKUBUWANA IV Serat Wulangreh, Tembang Dhandhanggula bait 3 baris 7: temah sasar susur akhirnya tersesat bingung. Perulangan bunyi konsonan [s] terdapat pada kata sasar, susur. Konsonan [s] juga terdapat pada perulangan Postedin: SERAT GANDAKUSUMA. ۞۞۞PUPUH PEMBUKA۞۞۞. ===DHANDHANGGULA===. 1. // Raras bĂȘrmara mangisĂȘp sari/ den ta pidĂȘrĂȘng murweng ruwiya/ tumanggama met sawabe/ mĂȘngku swarjaneng kayun/ gung ingarah sangkaning ririh/ nanangi punggung mudha/ takliting pamĂȘsu/ prasĂȘtya mindĂȘng pandĂȘngan/ jarwanira lĂȘlungit kang OlehBrigitta I. Laksmi Suaranya tidak merdu. Bahkan, terdengar serak dan nadanya pun terlalu rendah. Serak terdengar. Estetika bukan menjadi hal penting lagi ketika tembang itu adalah tembang sarat asa pada penghujung penderitaan panjang. Gunarti mendendangkan jeritan hati mereka yang terancam hilang sejarah hidupnya. Akhir Juni lalu, Gunarti dari Komunitas Tembangdhandhanggula yaitu salah satu dari 11 tembang macapat yang berisikan tentang cita - cita, kebahagiaan dan harapan yang indah. Selain itu, tembang dhandhanggula juga memiliki watak, contoh dan arti yang menarik. Nah, pada artikel kali ini mimin akan membahas dan mengulasnya secara mendalam tentang pengertian tembang dhandhanggula beserta SoalEssay tentang Pencemaran Lingkungan No. 1-5 Soal No. 1 Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan? Jawaban: Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya bahan-bahan pencemar ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan tersebut. Soal No. 2 Berdasarkan bahan CfC8H. Tembang Dhandhanggula – Tembang dhandhanggula merupakan salah satu tembang macapat yang memiliki makna, aturan dan watak yang ingin disampaikan dalam sebuah sajak atau lirik ber-irama. Pada jaman dahulu khususnya masyarakat kuno menggunakan tembang ini untuk menyampaikan sebuah harapan atau cita-cita penyair sekaligus sebagai ungkapan isi permohonan di masa yang akan datang. Biasanya tembang seperti ini akan di buat oleh orang tua untuk anaknya, atau bisa juga seseorang atas harapan yang di inginkan dalam berbagai aspek pendidikan, lingkungan, sekolah, kesehatan, corona, dll. Nah, bagi kalian yang ingin mempelajari lebih dalam tentang tembang dhandhanggula bisa menyimak penjelasannya berikut. Pengertian Tembang Dhandhanggula Tembang dhandhanggula adalah gabungan 2 kata dasar dari Bahasa Jawa yakni “Dhandang” dan “Gula”. Adapun “Dhandang” berasal dari “gegedhangan” yang memiliki arti sebagai “harapan” atau “cita-cita”. Sedangkan “Gula” memiliki arti manis. Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa pengertian dari tembang dhandang gula adalah sebuah tembang yang berisikan harapan atau cita-cita yang manis/indah. Tempang ini cukup populer sebagai wadah untuk menuangkan harapan dan cita-cita seseorang dalam sebuah lirik atau tembang unuk kemudian dinyanyikan. Watak Tembang Dhandhanggula Berbicara mengenai watak tembang dhandhanggula yang dihadirkan di setiap untaian liriknya biasanya terkandung sebuah emosi dari penyair. Adapun watak tersebut sifatnya bebas bisa berupa apa saja baik itu nasehat, keinginan, cinta atau kondisi apapun. Bahkan dengan adanya watak tersebut sebuah tembang dhandhanggula akan terkesan lebih hidup atau lebih memiliki nyawa. Paugeran Tembang Dhandhanggula Ada beberapa paugeran atau aturan khusus dalam pembuatan tempang dhandanggula. Aturan ini sengaja harus dipatuhi karena yang akan membedakan tembang ini dengan tembang lainnya. Paugeran juga bisa diartikan sebagai ciri khas, dalam tembang dhandhanggula harus mematuhi paugeran seperti berikut ini 1. Guru Gatra Tembang Dhandhanggula harus terdiri atas 10 gatra. Adapun maksudnya setiap tembang yang dibuat memiliki 10 baris atau larik di setiap baitnya. 2. Guru Lagu Yang dimaksud guru lagu disini adalah huruf vokal i,a,e,u-i,a,u-a,i,a. Jadi setiap akhir larik kalimat tembang dhandhanggula terdiri atas huruf-huruf tersebut secara berurutan. 3. Guru Wilangan Guru wilangan yang mengatur jumlah suku kata disetiap barisnya mulai dari atas sampai bawah. Adapun aturannya adalah = 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7. Contoh Tembang Dhandhanggula Setelah mengethaui watak dan paugeran tembang macapat dhandanggula, berikut ini ada beberapa contoh tembang dhandhanggula dalam berbagai macam tema lengkap dengan amanat dan artinya. 1. Tembang Dhandhanggula Tema Corona Seperti yang kita tahu corona tengah mewabah di negara kita Indonesia, ada banyak harapan supaya corona ini bisa segera hilang dan segala kegiatan bisa kembali normal. Berikut ini adalah contoh tembang dhandhanggula tema corona. Virus Corona Kita kudu pinter ngati-ati, 10i Dumateng wabah virus Corona, 10a Anjagi kesehatane, 8e Teng griya iku kudu, 7u Dilakoni kangge anjagi, 9i Saking virus Corona, 7a Ampun pulang kampung, 6u Kangge njaga keluarga, 8a Amargi Corona kathah tiyang mati, 12i Kita kudu waspada. 7a Artine Kita harus pandai berhati-hati, Terhadap wabah virus Corona, Menjaga kesehatan, D rumah itu harus, Dilakukan untuk menjaga, Dari virus Corona, Jangan mudik, Untuk menjaga keluarga, Sebab Corona, banyak orang yang meninggal, Kita harus waspada. Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Kita harus berhati-hati dalam menghadapi wabah covid-19 untuk terus menjaga kesehatan diri dengan cara tetap di rumah, tidak pulang kampung untuk sementara waktu dan terus menjaga keluarga agar tetap hari-hati 2. Tembang Dhandhanggula Tema Gotong Royong Orang Jawa selalu identik dengan gotong-royong dalam melakukan berbagai macam kegiatan, adapun tema gotong royong seperti kerja bakti, dll kerap di jadikan sebagai bahan tembang dhandhanggula. Bagi Anda yang ingin melihat seperti apa contohnya bisa menyimak di bawah ini . Contoh 1 Padha Kerja Bakti Dha makarya kanthi ikhlas ati Bebarengan saha tangga-tangga Saha sanak sadulure Mengko dadi sadulur Seneng yen padha kerja bakti Atine ora susah Iku gugur gunung Mugia tansah ngrembaka Ora oncat saka ati sanubari Muga bisa piguna Artine Pada kerja dengan ikhlas hati Bersama dengan para tetangga Juga sanak saudaranya Nanti jadi saudara semua Senang kalau ikut kerja bakti Hati tidak susah Itu sebuah kewajiban Semoga bisa berkembang Tidak hilang dari hati sanubari Semoga bisa berguna Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Kerja bakti harus dilakukan dengan ikhlas hati bersama tetangga dan sanak saudara, hal tersebut susah menjadi kewajiban yang harus dilakukan. Dengan begitu hati tidak akan susah dan bisa berguna. Contoh 2 Gotong Royong Kudu labuh lebet maring negari Laku gotong royong katindakna Sepi pamrih rame gawe Ja sira nganti nyingkur Tumindak utama sayekti Nyawiji mring bebrayan Kudu kita junjung Minangka wajibe kita Gotong royong bebarengan aja lali Maju negara bangsa Artine Harus berjasa kepada negara Menjalankan gotong royong Tidak berharap pamrih, terus bekerja Jangan kamu menghindar Menjalankan suatu kebenaran Bersama bergotong royong Harus di junjung bersama Merupakan kewajiban kita Gotong Royong bersama jangan terlupakan Maju Negara dan Bangsa Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Sebagai warga negara yang baik kita harus berjasa kepada negara salah satunya dengan menjalankan sifat gotong-royong dalam menjalankan suatu kebenaran sebagai wujud identitas bangsa. 3. Tembang Dhandhanggula Tema Sekolahku Tema sekolah menjadi pembahasan yang paling banyak digunakan dalam contoh tembang dhandhanggula. Adapun tema ini sangat identik dengan pelajar atau siswa yang berharap bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berguna. Sekola Sakola urang tempat nu asri 10-i tempat pikeun urang dialajar 10-a nyiar elmu soson-soson 8-Ă©/o dibimbing bapa guru 7-u tangtu ibu guru ge hadir 9-i keur ngajar balerea 7-a nu butuh ku elmu 6-u pikeun kamajuan bangsa 8-a sakola kuduna diriksa tarapti 12-i ku urang sarerea 7-a Artine Sekolahku tempatnya asri tempat untuk saya diajar Mencari ilmu sungguh-sungguh Dibimbing bapak guru Tentu saja juga ibu guru Untuk mengajar masyarakat Yang membutuhkan ilmu Demi kemajuan bangsa Sekolah harus dijalni dengan benar Oleh semua orang Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Sekolah adalah tempat untuk mencari ilmu yang sudah sejatinya dilakukan oleh semua orang. Dengan mencari ilmu sungguh-sungguh yang diajar oleh bapak dan ibu guru, semua ini dilakukan demi kemanjuan bangsa. 4. Tembang Dhandhanggula Tema Lingkungan Selain tembang dhandhanggula tema corona dan sekolah, berikut ini juga kami sajikan contoh tembang dhandanggula tema lingkungan. Adapun tema lingkungan ini bisa membahas apa saja termasuk salah satunya sampah, seperti contoh di bawah ini Contoh 1 Ngramut Lingkungan Ayo poro kanco podo resek-resek Aja mung turan-turon lan dholanan Becik da nyambut gawe Rewang kanthi mituhu Dadio siswa-siswi kang apik Sukur biso nag desha Dadi tambah makmur Yen podho ngramut lingkungan Apa wae katon sehat serta apik Bisa jaganing jagat Artine Ayo teman-teman pada bersih-bersih Jangan hanya tiduran dan bermain Lebih baik pada bekerja Bantu-bantu sambil nurut Jadi siswa-siswi yang baik Sukur-sukur bisa menjadikan desa Lebih makmur Jika semua peduli lingkungan Apapun itu agar terlihat bagus Bisa menjaga lingkungan Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Ayo teman-teman supaya lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, jangan hanya malas-malasan dan bermain saja. Karena apabila semua bisa peduli terhadap lingkungan maka secara tidak langsung lingkungan akan bersih, terlihat bagus dan terjaga dengan baik. Contoh 2 Uwuh Dadi manungsa sing ngati-ati. Ngati-ati lan ugi waspada. Waspada marang uwuhe. Amarga uwuh iku. Menawi ora dirumati. Iso nggawe cilaka. Elingo wektumu. Kanggo ngerumati donya. Marang uwuh waspada lan ngati-ati. Urip slamet ing donya. Artine Menjadi manusia harus berhati-hati Hati-hati dan juga waspada Waspada dengan sampah Karena sampah itu Apabila tidak ditangani Bisa membuat celaka Ingatlah waktumu Untuk menjaga dunia Dari sampah waspada dan berhati-hati Hidup selamat di dunia Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Sebagai manusia kita harus ikut menjaga lingkungan ini dari bahaya sampah. Sebab sampah apabila tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan celaka dan kerusahan. 5. Tembang Dhandhanggula Tema Kesehatan Selain lingkungan, tema kesehatan juga banyak di angkat dan di jadikan contoh tembang dhandhanggula. Adapun contoh ini sangat menarik karena penyampaian harapan dan cita-cita dalam hal kesehatan dituangkan dalam sebuah larik atau bait. Virus Kang Bebayani Kesehatan Virus Corona kang bebayani Kang Njikui Nyawane Manungsa Kudune di sirnakake Lumantar donga banjur Ngibadah kanthi sholat wengi Amarga Akeh dosa Lan maksiat ingsun Kayata manungsa zina Mulane gusti allah murka lan iki Dadi piwulang donya Artine Virus Corona yang berbahaya yang mengambil nyawa setiap manusia Harusnya di basmi dan di musnahkan melalui doa kemudian Beribadah dengan melakukan Sholat Tahajud karena banyak melakukan dosa dan melakukan maksiat dimana mana seperti manusia melakukan zina sehingga allah marah dan ini Menjadi pelajaran Dunia Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Virus corona adalah virus yang berbahaya bagi kesehatan tubuh kita dan banyak mengambil nyawa manusia. Kita harus banyak-banyak berdoa supaya virus ini segera pergi. 6. Tembang Dhandhanggula Tema Pendidikan Berbeda dengan sekolah, tema pendidikan merupakan hal yang paling banyak dijadikan contoh tembang dhandhanggula untuk di bacakan atau dinyanyikan di hadapan kelas. Banyak kasus yang bisa di angkat seperti kualitas pendidikan, cara belajar, kecerdasan pendidikan dan lain sebagainya seperti salah satu contohnya di bawah ini. Ilmu Ilmu sing iso digowo mati. Mung ilmu manfaat lan jariyah. Dieling titi wancine. Wancinane uripmu. Merga urip ning dunya iki. Namung urip sadela. Bebarengan ngilmu. Ilmu sing marang agama. Kunci kaselamatane dunya iki. Ing dunya lan akhirat. Artine Ilmu yang bisa dibawa mati hanya ilmu yang bermanfaat dan ilmu jariyah Diingat kalau sudah waktunya Waktu hidupmu Karena hidup di dunia ini Hanya sebentar Harus dibarengi mencari ilmu Ilmu tentang agama Kunci keselamatan dunia ini Di dunia dan akhirat Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Kita hidup di dunia ini hanya sebentar, ada ilmu yang bermanfaat di dunia dan di akhirat. Salah satu ilmu yang bisa dibawa mati adalah ilmu yang bermanfaat dan jariyah. 7. Contoh Tembang Dhandhanggula Buatan Sendiri Tembang dhandhanggula bisa dibuat dalam berbagai tema dengan mudah apabila Anda mematuhi paugeran yang telah di tentukan. Anda bisa membuat tembang dhandhanggula buatan sendiri dengan bebas, Beberapa contoh tembang dhandhanggula buatan sendiri bisa anda lihat di bawah ini. Contoh 1 Sing Sregep Sinau Yen sinau aja males mikir Dadi siswa kudu sregep maca Ingkang ana manfaate Sarta kang olih ilmu Lan ngibadah uga ja lali Apik marang wong liya Bekti marang ibu Lan uga ngormati bapak Ayo kanca mula dadi wong sing becik Slamet dunya akherat Artine Kalau belajar jangan malas berfikir Jadi siswa harus rajib membaca yang ada manfaate serta harus mendapatkan ilmunya Dan ibadah juga jangan ketinggalan Baik dengan orang lain Berbakti pada ibu Dan juga hormati bapak Ayo teman jadi orang yang baik Selamat dunia akhirat Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Kalau belajar itu kita jangan malas berpikir, kita harus rajib membaca supaya ada manfaatnya. Tidak boleh meninggalkan ibadah dan jangan lupa untuk berbakti kepada kedua orang tua kita supaya selamat dunia akhirat. Contoh 2 Murid Kang Berbakti Dadi murid iku kudu bekti Aben dina sinaukang nyata Sinaune kanthi sae Nduwe sikap kang luhur Lan kang jujur sarta kang rajin Aja dadi wong ala Aja ngomong saru Saben dina sregep ndonga Marang tiyang sepuh prilakune becik Dadi wong kang miguna Artine Jadi murid harus berbakti Setiap hari harus belajar Belajar sampai pintar Punya sikap berbudi luhur Dan jujur juga rajin Jangan jadi orang buruk Jangan berkata jelek Setiap hari rajin berdoa Kepada orang tua berprilaku baik Jadi orang yang berguna Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Jadi murid harus rajin belajar dan juga berbakti orang tua. Memiliki sikap berbudi luhur juga selalu berperilaku baik kepada orang tua supaya menjadi anak yang berguna. Contoh 3 Sisri Ana bocah sing jenenge Sisri Kasenenge ngrewangi wong tuwa Ingkang becik tumindakke Ra tau ngomong saru Seneng sholat lan seneng ngaji Mring kanca tepa slira Lan ra seneng nesu Emane maring kakanca Jan bocahe ngurmati marang sesami Mula dadi tuladha Artine Ada anak bernama Sisri Dia senang membantu orang tua Yang baik perilakunya Tidak pernah berkata buruk Senang sholat dan mengaji Kepada teman tepa slira Dan tidak senang bertengkar Senang berteman Anaknya menghargai kepada sesama Sehingga dijadikan contoh Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Ada anak bernama Sisri, dia akan yang rajin dan suka membantu kepada orang tua. Banyak orang menginginkan anaknya seperti Sisri karena agamanya bagus, tidak suka bertengkar, menghargai sesama sehingga kerap dijadikan sui tauladan. 9. Lirik Tembang Dhandhanggula Laras Slendro Pathet Sanga Berikut ini adalah contoh tembang dhandhanggula laras slendro patet sanga yang bisa dijadikan contoh Laras Slendro Pathet Sanga Pamedharing wasitaning ati Cumantaka aniru pujangga Dahat mudha ing batine Nanging kedah ginunggung Dhatan wruh yen akeh ngesemi Ameksa angrumpaka Basa kang kalantur Tutur kang katula-tula Tinalaten rinuruh kalawan ririh Mrih padhanging sasmita Artine Terbukanya bisikan hati Terlalu berani meniru pujangga Masih belia di batinnya Tetapi minta, harus disanjung Tidak tahu bahwa banyak yang tersenyum mengejek Nekad mencipta Bahasa yang ngelantur Kata yang tersia-sia Harus telaten membimbingnya dengan sabar Agar terang cara berpikirnya Pesan atau amanat tembang dhandhanggula yang disampaikan Kalau masih baru belajar jangan merasa sudah paling bisa, ingin di sanjung seperti yang sudah ahli. Yang ada nanti malah ditertawakan dan banyak yang tersenyum karena mengejek. Semuanya harus bertahap dan harus di bimbing dengan sabar, supaya cara berpikirnya berubah dan lebih dewasa dalam menyikapi keadaan. 10. Lirik Tembang Macapat Dhandhanggula Laras Pelog Pathet 6 Selain laras patet sanga, ada pula tembang macapat dhandanggula laras pelog pathet 6 seperti contohnya di bawah ini 6 1 2 3 6 1 2 2 2 2 Ing kang ka mot ing su rat Al As ri De ne jar wa ne a yat ka ping dwi 1 5 65 3 3 5 6 6 6 6 Su rat ing kang ka ping sa tus ti ga Sa yek ti ne ma nung sa me ni ka 6 5 3 2 3 1 21 6 Mung te lung a yat ca cah e Pa dha ka pi tu nan ka beh 6 1 2 2 2 3 12 Ka pi san te ges I pun De ne a yat ka te lu 6 56 21 1 1 1 1 1 1 Dhe mi wek tu u ta wi wan ci Ke ja ba wong kang pa dha muk min 3 5 5 5 5 56 56 Mang ko no wer di ni ra Lan nga mal so leh sar ta 2 2 3 1 21 6 Wi ga ti ning wek tu Ge lem su ka pe mut 6 1 2 3 3 3 3 3 Da tan nge mung a ke a sar Ling ki ne ling an ing kang haq 3 3 21 21 1 1 1 1 1 2 3 3 A ji ning wek tu yak ti tan pa u pa mi Lan weh pe mut ne te pi sa bar sa yek ti 3 3 3 2 23 12 2 Ywa kong si tan pa gu na Wus pun na jar wa ni ra Jadi itulah pembahasan lengkap mengenai tembang dhandhanggula, untuk membuat tembang ini Anda harus mengetahui watak dan juga paugeran terlebih dahulu. Barulah bisa membuat contoh tembang dhandhanggula dengan berbagai tema seperti yang Anda inginkan. Contoh tembang dandhanggula dan artinya - Salah satu tembang macapat yang cukup populer adalah tembang dandhanggula. Sama seperti macapat lainnya, tembang ini memiliki guru gatra, guru lagu serta guru wilangan yang berbeda dengan yang lainnya. Selain itu tembang dandhanggula memiliki nilai filososfi yang berhubungan dengan pandangan dan pegangan hidup manusia. Sebuah karya sastra dinilai bermutu, apabila memiliki pesan-pesan moral yang ingin disampaikan dari generasi ke generasi dengan nilai-nilai estetis dengan citarasa seni tinggi. Hal ini pulalah yang bisa kita jumpai pada tembang macapat penulis tembang dandhanggula ? Terdapat dua sumber tentang asal usul tembang ini. Ada yang menyebutkan bahwa tembang ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke 15-16. Catatan lain menyebutkan bahwa tembang dandhanggula sudah ada sejak jaman kerajaan Kediri yakni abad ke 12. Nama kidung yang dimaksudkan diambil dari nama raja Kediri yang bernama Prabu Dhandhanggendis. Di artikel kali ini, admin akan sedikit membahas mengenai tembang dandhanggula dan contohnya dalam berbagai tema, diantaranya tema pendidikan / sekolah, tema lingkungan, katresnan serta dandhanggula buatan sendiri. Berikut ini ulasannya Dandhanggula sendiri merupakan bahasa Jawa dan terdiri dari dua suku kata. Yang pertama adalah dandhang yang berasal dari kata Gegadhangan yang memiliki arti keinginan, cita-cita atau harapan. Kata yang kedua yakni gula yang memiliki arti manis. Dari kedua kata tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tembang dandhanggula merupakan tembang macapat yang berisikan cita-cita atau keinginan luhur yakni harapan untuk bisa hidup Tembang DhandanggulaSetiap tembang macapat memiliki wataknya masing masing. Seperti halnya dengan tembang dandhanggula. Watak dari tembang dandhanggula yakni adiluhung, luwes, pitutur baik. Selain itu tembang ini juga bersifat universal dan serta merasuk hati. Tembang ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan nasehat pada situasi apapun,Paugeran atau Aturan Tembang DandhanggulaApa yang dimaksud dengan paugeran ?? Paugeran disebut juga dengan wewaton, kaidah maupun ciri-ciri. Paugeran ini dibuat agar tembang Dhandanggula yang telah digubah cakepan atau liriknya tidak berbeda dengan tembang aslinya. Guru GatraGuru gatra adalah rangkaian aturan yang terdapat dalam tembang macapat Jawa. Tembang macapat dandhanggula haruslah terdiri atas 10 gatra, maksudnya adalah setiap pembuatan tembang Dhandanggula versi baru haruslah terdiri atas 10 baris lirik dalam setiap LaguPengertian dari guru lagu ialah jatuhnya suara vokal pada setiap akhir gatra atau baris. Pada tembang Dhandanggula baris atau gatra pertama akan diakhiri vokal i, baris kedua diakhiri vokal a, baris ketiga diakhiri e dan seterusnya. Guru lagu tembang dandhanggula i, a, e, u, i, a, u, a, i, aGuru WilanganSeperti yang sudah kita ketahui sebelumnya. Guru wilangan adalah banyaknya jumlah suku kata wanda dalam setiap baris. Dalam tembang dandhanggula memiliki guru wilangan 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7 Artinya baris pertama tembang ini harus terdiri dari 10 suku kata, baris kedua 10 suku kata, baris ketiga terdiri dari 8 suku kata dan Tembang DandhanggulaContoh Tembang Dandhanggula Tema Pendidikan SekolahLamun sira anggeguru kakiAmiliha manungsa kang nyataIngkang becik martabateSarta kaweruh ing kukumKang ibadah lan kang wirangiSukur oleh wong tapa ingkang wus amungkulTan mikir pawewehing lyanIku pantes sira guronana kakiSartane kawruhananaArtinya Jika engkau hendak menuntut IlmuPilihlah manusia sejatiYang baik martabatnyaSerta mengenal hukumYang taat beribadah dan menjalankan ajaran agamaApalagi mendapat orang suka perihatin yang sudah mumpuniYang tak berpikir pemberian orang lainItu pantas kau berguru padanyaSerta belajar padanyaKi Hadjar Dewantara duk alitRaden Mas Soewardi SoeryaningratIngkang kalih Mei miyoseKi Hadjar datan kasduAwit saking era koloniIngkang saged sekolahTurun landa amungKlawan prayi sugih bandhaPanyaruwe Ki Hadjar Marang WalandiKi Hadjar diasingkanSapungkure Ki Hadjar sing LandimBangun pawiyatan Taman SiswaKuncara FilososofinePratap Triloka ikuPantes lamun mangka palupiIng ngarsa sung tuladhaKalih lajengipunLan ing madya mangun karsaSarta ketiga Tut Wuri HandayaniSesanti paugeranContoh Tembang Dandhanggula Tema Lingkungan Mawas Diri[ Dening Sri Adi Harjono ]Guladrawa bebukaning gupitPemut adi miring pra kadang samyaMring kabeh para panggedeGegedug negari gungNenggih Nuswantara kiyiYitna nastiti pomaMawas dhiri anggungAnggrayang githok priyanggaGawang-gawang bencana alam dumadiNdalidir tanpa selaApa daya bebendu dumadiDadya tandha bendu kang murbeng RatMara denraras samangkeKatha lupute menusMenus ngangsa tumindak jutiTan tidha ngrusak alamAlas gundhul sampunPam bumi denungkrah-ungkrahNgeruk kulit lan isi dinodhos tapisPuput mangrovee denbabatWonten malih lampah kang nalisirSasat kadi tan agawe tunaNanging ta ndrawati tembeMbuwang wuh lan pakewuhWekasane ambuntu kaliLiya anjog samodraNdrara karya letuhLethek murugaken gilaLuwih meneh uwuh plastik mbebayaniNora bosok slaminyaMula aja keduwung ing wingkingKenging bendu krodhanira alamLemah longsor lindhu gedheDyan lesus lir pinususSarwi banjir bandhang ngelebiBablas tsunami nrajangNjeblug gunung-gunungNenggih kathah korban jiwaWahya jaima kadya gabah denpateniNitik kang dadya wijaBisa uga bencana dumadiDadya coba pandadaring lampahLaku gesang kang tan suweWruh pasrah kang satuhuAngidhep mring kang murbeng satuhuLila lamun kelanganNora getun ngungunNarima nadyan katamanKataman ing sak serik saking sesamiMrih legawa ing driyaContoh Tembang Dandhanggula Tema KehidupanLan tekade wong kang wani matiIku dadya makaning kasuranLara wirang tan tinolehEwa samono lamunUngas sanget amingis-mingisPinintoken sakalaKalane kawuwusKawanteren umuk ombagIku bakal kinira wong kurang waniBakal kuwaneniraKang mangkana tanpa pamatawisWuwusira nora winarananKasusu sukaning tyaseKatona wanteripunTan kuwana nayuting kaptiAnguja nepsu hawaNora awas emutLabete tanpa waranaMung kumudu mintonken yen sarwa waniIku nora prayogaNgaku dadi gegedhunging bumiSumbar-sumbar obrol kabrabeyanJubriya tekabur baeAngkuhe kumalangkungNgaku kendel ngungkul-ungkuliNgungkuliwong saprajaIku nora mungguhNgadate wong kang mangkanaMung samono kewala katoging budiPrapteng don liron kamal Contoh Tembang Dandhanggula Tema CoronaCorona SirnaJaman iki kudu ngati-atiKasarasane tansah dijagaAja sakarepe dheweEling kiwa tengenmuNganggo masker tan kena laliJaga jarak prayogaResikna astamuIku padha ditindaknaLan dedonga muga pulih wingi uniCorona enggal sirnaCorona VirusIki jamane virus coronaAyo podho sregep wisuh tanganAnjagani kesehatanTen griyo iku kuduDilakoni kangge anjaganiWabah virus coronaAmpun podho ngumpulKangge jaga jarak awake dheweAmargi corona katah ingkang tiyang sedoKita kudu waspadaCovid 19Kita sedya ayo diwigatiYa uga padha dipirengnaDandhanggula caritaneCorona aran virusPageblug iki nggegiirisiNgati-ati waspadaTaberi uripmuTansah jaga karesikanLingkungan, ageman, lan dhiri pribadiGinanjar bagas sarasContoh Tembang Dandhanggula Lan ArtineUrip iku ing donya tan lamiUpamane jibeng menyang pasarTan langgeng neng pasar waeTan wurung nuli mantukMring wismane sangkane uniIng mengko aja samarSangkan paranipunIng mengko padha weruhYen asale sangkan paran duking nguniAja nganti kesasarYen kongsia kesasar dening patiDadya tiwas uripe kesasarTanpa pencokan sukmaneSaparan-paran nglangutKadya mega katut ing anginWekasan dadi udanMulih marang banyuDadi bali witing bradhagIng wajibe suksma tan kena ing patiLanggeng donya akhirat Babad Demak, Dandhanggula artinya Hidup di dunia itu tidak lamaIbarat orang ke pasarTak abadi di pasar sajaKemudian juga pulangPada rumah asalnya ituNantinya jangan cemasAsal mulanya tadiPada saatnya sama tahuKalau asal mula kehidupan tersebutJangan sampai kesasarSeni budaya maneka warniNgrembaka wiwit jaman semanaRumasuk jiwa warganeJaneng trebang lan kentrungRebana lan kasidah ugiNdolalak sumadyaJaran kepang majuLangen tani mbiyen kondhangKethoprak manggung seminggu kaping kalihDhalang wayang yo onoArtinya Seni budaya beraneka warnaBerkembang sejak dulu kalaMenjadi jiwa warganyaJaneng, trebang, dan kentrungRebana dan juga qasidahNdolalak tersediaKuda kepang maju" Langen Tani " dulu tersohorKetoprak yang pentas dua kali dalam semingguDalang wayang kulit juga ada Werdining kang wasita jinarwiWruh ing kukum iku watekiraAdoh marang kanistanePamicara punikuWeh resepe ingkang mijarsiTatakrama punikaNgedohken panyenduKagunan iku kinaryaNgupa boga dene kalakuan becikWeh rahayuning ragaArtinya Makna hakiki ajaran JawaHendaknya taat pada hukumJauh dari kenistaanPerkataan yaituAgar menyenangkan pihak lainTata krama sebenarnyaMenjauhkan sifat tercelaKetrampilan dapat digunakanMencari nafkah dengan kelakuan baikAgar diri menjadi selamat Contoh Tembang Dandhanggula Buatan SendiriSemut ireng ngendhog jroning geniPeksi merak memitran lan boyoKeyong sekenong mataneTikuse podho ngidungKucing gering ingkang nunggoniKodhok nawu segoroOleh bantheng sewuPrecile ingkang anjagaSemut ngangrang angrangsang gunung merapiWit ranti awoh dlimaManungsa diciptaake GustiSaka lemah bali dadi lemahKudu taat perintaheLe sholat gangsal wektuAkeh-akehna lehmu zikirKerepa maca Al QuranOjo lali tahajudAja manut napsu setanNgibadaha sing rajin saka saikiMesthi mlebu swargaContoh Tembang Dandhanggula Tema KatresnanLamun arsa, antuk jatu kramiDen prayitna ing pamilihiraAja waton wadon waeAja milik wong ayuKaping pindho milik wong sugihPing telu pangkat drajadMarga iku bisa karutKena sambang sarawunganKapilut ing widara kang manis-manisMarmane den prayitnaArtinya Jika ingin memilih pendamping hidupBerhati-hatilah dengan pilihanmuJangan memilih orang sembaranganJangan hanya memilih orang yang rupawanJangan hanya memilih orang yang kaya rayaKetiga jangan hanya memilih orang yang berpangkat tinggiKarena itu bisa berantakanDalam lingkungan pergaulan engkau dapatTerlena dengan manis-manis Maka sebaiknya berhati-hatilahTembang Dandhanggula Serat NitisrutiMamanising wasita kaesthiNitisruti kang sinudarsanaTinulad ing sapantesePenetan kang pakantukIng jamaking jaman samangkinTujuning kamajenganAsedya arjayuYuwananing nuswa JawaAywa kongsi kalantur-lantur kawuriKewraning pangawikanNguni-uni pra paramengkawiKawileting ring reh pangawikanKang mikani ing kajatenTemah katrem katungkulKanikmaten kawruhing patiDadya kadunyaniraKawuri kalanturAwit datan ginraitaMarma mangkya karsaning pra sarjanadiBinudi mring midagdaWidada ing kadunyan supadiBangkit dadya ruhuring darajadWrih kapraptan sakajateNanging aywa kalimputTilar taler tataning nguniNitisruti tinilasTalesing sedyayuSupadya tanceping ciptaAywa oncat careming carita JawiMangkana kang wasitaJatinira tyas kadya angganingSinilem ing samodra dahanaNging paksa tumimbul baeSatemah sinung pemutNujweng ari budhaka manisSura candra purnamaIng warsaka Wawu punang sangkala kaetangBahni maha astra candra duk manganggitNitisruti pustakaYa marmanta apaksa manggupitKadarpeng tyas mamardi mardawaMrih widada sawadineMung raharjeng rat ketungMyang nititia neninggaliSaulah bawaning lyanNadyan tan pakantukWus tan rinasa ing driyaAwit saking kirang wiwekaning kaptingKatenta paprenesanIng reh pindha nurat kalam jariNanging kedah ingalema wignyaMarma pamintaba mangkeMring sagung kang sedyayunManungkara wuryaning ruwiWawarah ngayawaDen aksameng kalbuWit ning sarasaning gitaPindha janma awuru saari-ariNging paksa sung wasitaWawadine kang warsita nguniMung met wara kang wus katriwalRinuruh ing sakadareSing reh pra sujana nungMyang sarjana ung nguni-nguniKang wus samya kasusraSru pratemeng kawruhWasis ulah kawaskithanMyang satata kertata sung wasitadaWis dadya puruhitaNalaring srat ingran NitisrutiLire iya jatining wiwekaIku pan dadi ambekePara pandhita putusTyasnya pindha candhana adiSansyan tinegoraPinecela muhungAsung ganda marbuk ngambarWit tyas wiyar resik lir akasa keksiKesisan ima mandaGilutane anggelung pangawrinMyang jroning tyas tan pegar tumedahAsung kadarman ring akehSaking sampun amungkurSumingkiring ring reh tan yuktiTyasnya sukci legawaParamarta arumBerbudi bawa laksanaMyang dyatmika nirmala ngumala weningYayah pasthika mayaRina wengi tarlen kang kaeksiMung arjaning jagad pramudhitaGunung sinidhikara ing rehPinulata ginilutLegutanuya dimene dadiTuladhaning pra mudhaCinandhi kang cundhukCandhake lan jaman mangkyaMangsa borong dennya met darsana sidiKasidaning parasdyaSurasanya kang pinurweng ruwingKang minangka lengganing pandhitaYen sampun leres raraseNulusa raosipunJroning nala tanpa aling-alingDening sampun waspadaDununging panebutAtanapani kang sinembahDadi gambuh ngambuh ing kaanan jatiJati mulyeng kasidanRarasing kang mangkana sayektiTan kabuka neng manahing janmaKang tanpa pangawikaneMuwah jang mudha punggungBodho bundhu datanpa budiMarmanira kumedahTyas kalaten atulMet tuladha puruhitaMaring para pandhita putusing jatiJatining kanindhitanKartining tyas yen wus teken jatiPan wus sirna reregeding anggaRuwat sagung mamalaneKadi sarira ayuKang mangkana yeka manawiTrus prapteng jero jabaBabarane jumbuhNing wening tan kawoworanIng satemah pan wus keni den wastaniSyuh sirna manungsanyaTatelane kang mangkono yektiWus tan ana Gusti lang kawulaSaking wus sirna rasaneDene ta kang tan weruhIng pangawruh kang wus jinarwiTan kena cinaritaCaraning tumuwuhWit wus kebak mesi wisaMung duraka kewala kang den raketiBeda kang wus santosoDemikian sedikit ulasan mengenai contoh tembang macapat dandhanggula dan artinya yang bisa admin berikan. Semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan kita khususnya pemahaman karya sastra dalam kebudayaan Jawa. Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya di situs ini. Terimakasih. Contoh Syair Dhandhanggula Tema Tentang Mileu Hidup Halo para pembaca, doyan nembang Macapat? Ini merupakan edisi perdana postingan mengenai syair macapat. Salah satu berbunga sebelas jenis tembang macapat adalah Dhandhanggula. Tembang Dhandhanggula memiliki watak luwes dan sering dipakai cak bagi menjelaskan pelajaran. Misalnya tentang lingkungan hidup yang asri. Siapa ini, Jawalogger membagikan sajak Dhandhanggula bertema lingkungan hidup yang diambil dari Sekar Macapat karya Drs. Sudharto, Dhandhanggula Mapan yekti isining wanadri dadya srana njangkepi ngagesang tetuwuhan myang kewane tur kathah warninipun kewan menggelinyau iberan ugi gegremetan sanyata pinanggih ing ngriku jinaga amrih tan menghilang awit dadi rerengganing alam asriayem tentrem sadonya Syair di atas menceritakan kehidupan intern hutan yang terdiri dari begitu banyak makhluk hidup seperti bertunas-tumbuhan dan hewan-hewan. Semua tukar melengkapi dan menjaga satu sama bukan menciptakan bendera yang asri, damai dan tenteram. Kata sandang Lainnya Contoh Bacaan Deskripsi Bahasa Jawa Tentang Candi Borobudur Halo para pembaca semua, Jawalogger barangkali ini akan membagikan sebuah teks gugus kalimat deskripsi mengenai Candi Borobudur. Seperti yang sudah diketahui, candi ini ialah candi Buddha terbesar di dunia dan kombinasi menjadi riuk satu keajaiban dunia. Sampai masa ini, Candi Borobudur masih menjadi salah satu wisata candi paling populer di Indonesia. Bukan cuma wisatawan intern negeri saja tapi kembali turis asing wilayah kembali sangat mengherani candi yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini. Baca juga Mau Contoh Cerita Liburan Ke Candi Borobudur Dalam Bahasa Jawa? Ini Dia
.. Pada tulisan di radiks ini akan mendeskripsikan Candi Borobudur secara singkat dalam tiga gugus kalimat yang saya rangkum dengan tekor perubahan semenjak Wikipedia dan sumber lainnya berupa kiat. Paragraf bahasa Jawa Candhi Barabudhur Candhi Barabudhur mujudake candhi Buddha kang digawe ing abad IX dening Paduka Semaratungga sing ngasta kraton Mataram Hindhu. Raja Semaratungga saka wangsa S Karangan Narasi Intern Bahasa Jawa Beserta Kamil dan Terjemahannya Karangan narasi ialah sebuah gubahan yang berniat bakal menceritakan pengalaman hidup seseorang. Maka supaya dapat mencitrakan makrifat hidup, cerita narasi biasanya menyucikan tempat, periode, suasana, tingkah kayun, gosokan peristiwa dan sebagainya. Bahasa Jawa juga mengenal adanya karangan narasi yang biasanya cak bagi menceritakan suatu kejadian misalnya bawah-usul merek suatu tempat ataupun kota. Dalam menulis sebuah karangan kita perlu mengikuti beberapa tahapan yang lain boleh diacak urutannya. Jadi harus kronologis. Menentukan dan memilih tema underan Menentukan tujuan ancas Menentukan variasi gubahan Mengumpulkan bahan bakalan Membuat kerangka karangan rengrengan Mengembangkan kerangka menjadi satu catatan Mengedit karangan hingga dirasakan sempurna Dari jalan tangga di atas, anda mengetahui bahwa langkah mula-mula saat mengarang ialah mengidas tema, bukan judul sesirah. Mengapa? Tema itulah yang akan diuraikan menjadi sebuah karangan u Contoh Percakapan Bahasa Jawa Antara Buya dan Anak Percakapan merupakan rangka komunikasi antara dua khalayak maupun lebih yang membahas bermacam-macam topik. Kita sering sekali menemukan interlokusi intern vitalitas sehari-waktu baik itu dalam keluarga, sekolah, kancah kerja malar-malar dengan turunan tak yang belum kenal sekalipun. Dalam sebuah keluarga, konversasi antara individu jompo dengan momongan-anak asuh, khususnya dalam publik Jawa sebagian raksasa menggunakan Jawa alus maupun ngoko. Bahasa Jawa alus dipakai makanya momongan nan berbicara kepada makhluk tuanya. Padahal Bahasa Jawa ngoko dipakai buya maupun ibu kepada anak-anaknya. Berikut ini adalah eksemplar percakapan Bahasa Jawa antara Bapak dan anak perempuannya yang bernama Prematur. Simak baik-baik. Percakapan Jawa Buya “Sekali lagi segala ta nDhuk?” Prematur “Nembe sinau Kelongsong, kaleresan menika wonten garapan wucalan Basa Jawi ingkang dereng kula mengertosi”. Bapak “Babagan segala ta nDhuk?” Prematur “Tegesipun nakdherek menika napa Buntelan?” Buya