Hargapokok penjualan mengacu pada seluruh biaya langsung yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa yang dijual. (Source: Pixabay) Harga Jual. Sementara itu, harga jual merupakan besaran harga yang dibebankan kepada konsumen. Besaran harga jual didapatkan dari penghitungan biaya produksi ditambah biaya non-produksi serta laba yang
Pengertianharga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi pada periode tertentu sehingga barang atau jasa tersebut siap untuk dijual. Di dalamnya berisi hal-hal yang berhubungan dengan produksi seperti alat produksi, pengadaan bahan baku, bahan pendukung produksi dan lain
KontribusiMargin Per Hari adalah Total Jual Per Unit - Biaya Variable Per Unit (Selisih) Harga Per Unit adalah Harga Jual Barang atau Jasa Perunit yg dihasilkan. Contoh Soal BEP (Break Even Point) Bisnis Usaha. Usaha Dagang (UD) Tegar Jaya di Tahun 2017 mempunyai Data - Data Biaya dan Rencana Produksi sebagai berikut: Diketahui :
Karena jawaban pertanyaan Barang atau hasil karya yang dihasilkan melalui keterampilan tangan disebut yang kami utarakan di atas sudah melewati proses moderasi.. Pertanyaan berikut ini Barang atau hasil karya yang dihasilkan melalui keterampilan tangan disebut sudah kami teliti dari berbagi sumber terpercaya dengan tujuan untuk menemukan jawaban yang paling tepat dan paling relevan.
RumusAnalisis Break Even adalah: BEP = Total Fixed Cost / (Harga perunit - Variabel Cost Perunit), dimana Fixed cost adalah biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit yang diproduksi, dan Variable cost adalah biaya variabel yang besar nilainya tergantung pada banyak sedikit jumlah barang yang diproduksi (Anonimb, 2006).
Jikadihitung per unit, maka biaya produksi per unit perusahaan tersebut sebesar Rp2.350.000. Misalnya perusahaan tersebut menjual produk ponsel mereka dengan harga Rp2.800.000 per unit, maka margin keuntungan yang akan didapatkan adalah sebesar Rp450.000 atau sebesar 19,15 persen. [1] Felicia dan Robinhot Gultom. 2018. Pengaruh Biaya Produksi
GENIUSEDUKASI SOAL DAN PEMBAHASAN EKONOMI UJIAN NASIONAL SMA IPS 2009/2010 f UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2009/2010 EKONOMI 1. Perusahaan jaket kulit "Isakuiki" di daerah 3. Dampak positif dan negatif dari penerapan "Y" berproduksi untuk memenuhi permintaan sistem ekonomi: pangsa pasar Eropa karena kualitasnya (1) Menumbuhkan
Bagikanpengalaman Anda untuk menjadi programmer yang hebat. apa code. Q&A; Jika ada suatu algoritma berikut ini P 1 P=P 1 Q=P maka nilai P dan Q masing-masing adalah Kiat Bagus Yang Cara Belajar Apa Apa arti Arti kata Jelaskan Sebutkan Contoh Apa yang Kesehatan dan kecantikan disebut Review Toplist Bagaimana Fungsi Berapa Berikut ini
1UxFH.
Daftar Isi Pengertian Harga Pokok Penjualan HPP Komponen Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang Dagang Pembelian Retur Pembelian Potongan Pembelian Potongan tunai Potongan perdagangan Beban Angkut Pembelian Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Tahap 1 Menghitung Biaya Bahan Baku Tahap 2 Menghitung Biaya Produksi Tahap 3 Menentukan Harga Pokok Produksi Tahap 4 Menghitung Harga Pokok Penjualan Contoh Soal Menentukan HPP Jakarta - Bagi kalian yang kerap melakukan aktivitas perdagangan tentunya sudah akrab dengan Harga Pokok Penjualan HPP. Tahukah kalian HPP juga dapat membantu kalian untuk menghitung laba atau rugi?Nah, detikers yuk kita simak informasi terkait harga pokok penjualan yang dapat menambah pengetahuan kalian!Harga pokok penjualan merupakan salah satu komponen penting dalam perhitungan keuangan bisnis. Dikutip dari buku Siswa Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk Siswa SMA/MA Kelas XII oleh Basuki Darsono, Harga Pokok Penjualan adalah jumlah saldo awal persediaan dan harga pokok barang-barang yang dibeli dikurangi jumlah persediaan akhir pada periode Pokok Penjualan dihitung dengan mengurangi jumlah persediaan akhir dari jumlah saldo awal persediaan dan harga pokok barang-barang yang dibeli selama periode melibatkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk, seperti biaya upah tenaga kerja langsung, biaya bahan-bahan tambahan, dan biaya-biaya lainnya yang tidak ini penting untuk diperhitungkan agar bisnis dapat menentukan harga jual yang sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan dan memperoleh keuntungan yang sering dianggap sama, Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan sebenarnya berbeda. Harga Pokok Produksi mencakup semua biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead Harga Pokok Penjualan mencakup Harga Pokok Produksi yang telah ditambah dengan keuntungan yang diinginkan dari penjualan barang atau jasa bisnis, perhitungan Harga Pokok Penjualan dan Harga Pokok Produksi sangat penting untuk menentukan harga jual yang sesuai dan memperoleh keuntungan yang karena itu, bisnis harus memperhitungkan semua biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk dan menambahkan keuntungan yang diinginkan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan persaingan di pasar. Dengan perhitungan yang tepat, bisnis dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari penjualan barang dan jasa yang Harga Pokok PenjualanBerikut merupakan komponen untuk menghitung HPP yang dituliskan dalam jurnal STEIPersediaan Barang DagangMerupakan barang yang tersedia dan akan dijual baik pada saat ini ataupun di masa yang akan datang. Bisa didapatkan dengan cara mengolah sendiri ataupun melakukan pembelian dari pihak umumnya kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kita akan barang ataupun jasa. Bodnar Hopwood dalam jurnal ini berpendapat bahwa pembelian merupakan proses bisnis pemilihan sumber, pemesanan dan memperoleh barang dan PembelianBisa berupa retur atau pengurangan harga yang digunakan untuk mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena terjadi cacat produk, rusak atau tidak sesuai dengan PembelianMerupakan potongan harga yang diberikan pada saat membeli barang dapat secara tunai atau kredit dengan syarat tertentu. Berikut merupakan beberapa contoh potongan pembelianPotongan tunaiBiasanya akan diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan jangka waktu kredit yang telah perdaganganBiasanya akan diberikan potongan ketika pembeli membeli dalam jumlah yang besar. Namun, biasanya sifatnya musiman dan hanya ada pada saat Angkut PembelianBiasanya juga disebut sebagai freight in atau freight paid merupakan biaya yang dibayarkan oleh pembeli untuk membayar ongkos pengiriman Menghitung Harga Pokok PenjualanBerikut merupakan cara untuk menghitung harga pokok penjualan yang terbagi dalam 4 1 Menghitung Biaya Bahan BakuBahan baku yang digunakan atau biaya bahan baku dapat dihitung dengan cara menjumlahkan saldo awal bahan baku dan pembelian bahan baku kemudian dikurangi saldo akhir bahan menghitung biaya produksi berupa bahan baku yang digunakan yaituBiaya Bahan Baku= Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku - Saldo akhir bahan bakuTahap 2 Menghitung Biaya ProduksiCara Menghitung Biaya Produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan 3 biaya komponen Harga Pokok Penjualan yang pertama Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Dengan demikian, rumus menghitung biaya produksi adalah Biaya produksi= biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead ProduksiTahap 3 Menentukan Harga Pokok ProduksiCara menghitung Harga Pokok Produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan biaya produksi dan saldo awal persediaan barang kemudian dikurangi saldo akhir persediaan untuk menghitung harga pokok produksi adalahHarga Pokok Produksi= Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang - Saldo akhir persediaan barangTahap 4 Menghitung Harga Pokok PenjualanCara menghitung Harga Pokok Penjualan dengan menjumlahkan harga pokok produksi dengan persediaan barang awal kemudian dikurangi persediaan barang menghitung Harga Pokok Penjualan adalahHarga Pokok Penjualan HPP=Harga pokok produksi + Persediaan barang awal- Persediaan barang akhir Contoh Soal Menentukan HPPBerikut merupakan contoh perhitungan HPP yang mengutip dari jurnal 'Akuntansi Perhitungan Harga Pokok Penjualan Dengan Metode Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual' dan buku 'Ekonomi & Akuntansi Mengasah Kemampuan Ekonomi'.Perhitungan harga pokok penjualan Januari 2017 Untuk menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Januari maka PT. Seoul Precision Metal melakukan perhitungan sebagai berikut Perhitungan total biaya produksiBiaya Bahan Baku = Tenaga Kerja = Overhead = Biaya Produksi = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja + Biaya overhead= + + harga pokok penjualanHPP = Total Biaya Produksi + 10% x Total Biaya Produksi= + 10% x + harga pokok penjualan Februari 2017 Untuk menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Februari dari PT. LG Indonesia sebanyak pcs screw AGG75620701 yang akan yang dikirim ke Indonesia secara bertahap pada tanggal yang sudah ditentukan sesuai dengan permintaan dari bagian purchasing pihak pelanggan, maka PT. Seoul Precision Metal melakukan perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut Perhitungan total biaya produksiBiaya Bahan Baku = Tenaga Kerja = Overhead = Biaya Produksi = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja + Biaya overhead= + + harga pokok penjualanHPP = Total Biaya Produksi + 10% x Total Biaya Produksi= + 10% x + harga pokok penjualan bulan Maret 2017 Untuk menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Maret 2017 sebanyak pcs screw AGG75620701 maka PT. Seoul Precision Metal melakukan perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut Perhitungan total biaya produksiBiaya Bahan Baku = Tenaga Kerja = Overhead = Biaya Produksi = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja + Biaya overhead= + + harga pokok penjualanHPP = Total Biaya Produksi + 10% x Total Biaya Produksi= + 10% x + Angin Segar memiliki data sebagai berikutPersediaan barang dagangan 1 Oktober 2007 selama bulan Oktober 2007 pembelian pembelian angkut pembelian barang dagangan 31 Oktober 2007 pokok penjualan pada Oktober 2007Pembelian bersih Pembelian + Beban angkut pembelian - Pengurangan harga + Potongan pembelian= + - + - Pokok Penjualan = Pembelian bersih + Persediaan barang dagangan awal - Persediaan barang dagangan akhir= + - - Simak Video "Jokowi Ungkap RI Sukses Lewati Krisis Dunia Karena Fondasi Pancasila" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Skip to content Produk Zahir AccountingZahir ERPZahir HRZahir POSPOSXPOS RestoDagang & DistribusiRitelKontraktorJasaResto & Coffee ShopTravelManufakturNirlabaMinimarketAkuntansiBisnisKeuanganMarketingLainnya Tips & TrikMarketingEtos KerjaProfesi & KarirEkonomiEntrepreneurshipCoba Zahir, Gratis Pengertian Break Even Point BEP dalam Akuntansi Home » Pengertian Break Even Point BEP dalam Akuntansi Pengertian Break Even Point BEP dalam Akuntansi BEP atau singkatan dari Break Even Point merupakan parameter atau patokan yang umumnya digunakan untuk menentukan apakah bisnis Anda mengalami kerugian atau keuntungan. Dalam menghitung BEP, bisa dikatakan gampang-gampang susah karena banyak hal detail yang harus dipahami. Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari BEP mulai dari apa itu pengertiannya hingga cara menghitungnya, berikut penjelasan lengkapnya. Pengertian BEPDaftar Isi1 Pengertian BEP2 Manfaat BEP3 Analisis Break Dasar Anggapan Analisis Break Even 1. Adanya klasifikasi 2. Biaya tetap selalu 3. Biaya variabel selalu 4. Harga jual 5. Hanya memproduksi satu barang4 Komponen Penghitungan Dasar Break Even 1. Fixed 2. Variable 3. Selling Price5 Rumus Break Even 1. Dasar 2. Dasar Penjualan6 Cara Menghitung 1. Metode 2. Metode Kontribusi 3. Metode Grafik7 Grafik Break Even Keterangan8 Contoh Soal Menghitung Penghitungan BEP Rupiah dan Target Membuktikan Laba Yang Diperoleh9 Related posts Break Even Point BEP adalah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break even dan analisis hubungan biaya, volume, dan laba merupakan teknik-teknik perencanaan laba dalam jangka pendek dengan mendasarkan analisisnya pada variabilitas penghasilan penjualan ataupun biaya terhadap volume kegiatan. Menurut Syarifuddin Alwi 1990 239, Break Even Point BEP merupakan suatu keadaan perusahaan di mana dengan keadaan tersebut perusahaan tidak mengalami kerugian namun juga perusahaan tidak mendapatkan laba sehingga terjadi keseimbangan atau impas. Hal ini bisa terjadi bila perusahaan dalam pengoperasiannya menggunakan biaya tetap dan volume penjualannya hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Dari pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Break Even Point BEP adalah suatu keadaan di mana perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan yang bisa juga disebut pendapatan dan biaya seimbang. Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Untuk dapat menentukan analisis Break Even Point BEP biaya yang terjadi harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dan bertambah dengan adanya perubahan volume kegiatan. Sedangkan, biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Manfaat BEP Dari pengertian di atas, jelas dengan memahami BEP, Anda sebagai pebisnis akan merasakan beberapa manfaat dalam membaca laporan akuntansi perusahaan Anda. Lantas, apa saja manfaat dari BEP? Dirangkum dari penjelasan menurut beberapa pakar, seperti Bustami dan Nurlela 2006, serta Carter dan Usry, berikut beberapa manfaat BEP untuk bisnis Anda, yaitu Mencegah terjadinya kerugian karena perusahaan bisa mengetahui berapa minimal jumlah produk yang harus dijual agar biaya modal bisa tertutupi. Perusahaan juga bisa mengetahui berapa minimal jumlah produk yang harus dijual agar mendapatkan keuntungan. BEP juga bisa jadi kacamata bagi perusahaan agar bisa melihat berapa nilai berkurangnya penjualan, sehingga kerugian bisa dicegah. Perusahaan bisa mengetahui apa saja dampak dari adanya perubahan harga jual produk, biaya produksi barang, dan volume penjualan produk. Perusahaan berpotensi mendapatkan keuntungan karena bisa menentukan apa saja produk yang harus dibuat dan bisa laku di pasaran. Menjadi buku panduan dalam menyelesaikan masalah terkait produksi dan investasi. Membantu mengambil keputusan final perusahaan terkait produk, apakah harus dipertahankan atau dihapuskan saja. Analisis Break Even Menurut Bambang Riyanto 1997 359, yang dinamakan analisis impas break-even adalah suatu alat yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel keuntungan, dan volume penjualan. Dasar Anggapan Analisis Break Even Point Menurut Munawir 2012 197, ada beberapa dasar anggapan yang digunakan dalam analisis BEP seperti 1. Adanya klasifikasi biaya Bahwa biaya harus dapat dipisahkan atau diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel dan prinsip variabilitas biaya dapat diterapkan dengan tepat. Terhadap biaya semi variabel harus dilakukan pemisahan menjadi unsur tetap dan unsur variabel secara teliti baik dengan menggunakan pendekatan analitis maupun historis. 2. Biaya tetap selalu konstan Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Pada umumnya perusahaan yang dapat berproduksi dalam jumlah besar tanpa melampaui kapasitas penuh akan dapat bekerja dengan efisien dan akan dapat menekan biaya yang terjadi termasuk biaya tetapnya. 3. Biaya variabel selalu dinamis Bahwa biaya variabel akan berubah secara proporsional sebanding dengan perubahan volume penjualan dan adanya sinkronisasi antara produksi dan penjualan. 4. Harga jual tetap Bahwa harga jual per satuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. 5. Hanya memproduksi satu barang Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual atau jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualan sales mix akan tetap konstan atau tidak mengalami perubahan. Komponen Penghitungan Dasar Break Even Point Break Even Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini. 1. Fixed Cost Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll. 2. Variable Cost Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll. 3. Selling Price Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi. Rumus Break Even Point Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua macam sebagai berikut. 1. Dasar Unit Berapa unit jumlah barang / jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas BEP = FC / P-VC 2. Dasar Penjualan Berapa Rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas FC / 1 - VC/P* Penghitungan 1 – VC/P. Istilah ini biasa juga disebut dengan nama Margin Kontribusi Per Unit. Cara Menghitung BEP Ada tiga cara yang bisa Anda gunakan untuk menghitung BEP. Masing-masing cara bisa diterapkan dalam kasus yang berbeda sesuai kebutuhan perusahaan. Tiga cara menghitung BEP adalah menggunakan metode persamaan, metode grafik, dan metode margin kontribusi. Berikut penjelasannya 1. Metode Persamaan Metode ini digunakan menggunakan data laporan laba rugi perusahaan. Terdapat tahapan perhitungan yang harus dilakukan menggunakan data ini, yakni dengan rumus berikut Tentukan berapa jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi untuk mencapai BEP. Gunakan rumus BEP unit = Total Biaya Tetap Fixed Cost / Harga Jual Per Unit Produk – Biaya Variabel Setiap Unit Produk Kemudian, lanjutkan dengan rumus berikut untuk mengetahui berapa pendapatan yang harus diterima agar mencapai titik impas. BEP rupiah = Total Biaya Tetap Fixed Cost/1 – Biaya Variabel Setiap Unit Produk / Harga Jual Per Unit 2. Metode Kontribusi Unit Ini merupakan cara menghitung BEP menggunakan data jumlah margin kontribusi. Apa maksudnya? Margin kontribusi adalah selisih antara pendapatan dengan biaya variabel. Metode perhitungan ini dilakukan agar perusahaan bisa tahu berapa keuntungan yang didapat dari produk yang dijual dengan mengukur hasil dari penjualan terhadap keuntungan. Perhitungan bisa dilakukan menggunakan tahapan rumus berikut Margin Kontribusi Unit = Pendapatan – Biaya Variabel Variable Cost Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi/Penjualan Kemudian, dilanjutkan dengan menggunakan rumus berikut BEP Unit = Biaya Tetap / Margin Kontribusi Per Unit atau BEP = Biaya Tetap / Harga Jual – Biaya Variabel Untuk BEP rupiah, rumusnya BEP Rupiah = Biaya Tetap / Rasio Margin Kontribusi 3. Metode Grafik Henry Simamora 2012 menyebut, grafik BEP dapat menunjukkan hal penting bagi pengusaha. Grafik ini mampu mempermudah pengusaha mengevaluasi perubahan volume penjualan tahun lalu dan memperbaikinya di tahun yang akan datang. Grafik ini akan menunjukkan titik impas perusahaan. Sumbu X menggambar akan volume penjualan, sementara sumbu Y menggambarkan biaya. Grafik Break Even Point Grafik BEP merupakan salah satu metode yang digunakan dalam perhitungan titik impas. Keterangan Garis horizontal menunjukkan volume penjualan Garis vertikal menunjukkan biaya Perpotongan garis horizontal dan vertikal adalah BEP Sisi kiri garis BEP adalah kerugian Sisi kanan garis BEP adalah laba atau profit Grafik ini bisa menjadi alat bagi pengusaha untuk melihat kondisi perusahaan. Grafik jadi alat untuk melakukan evaluasi penjualan dari tahun lalu, kemudian melakukan perubahan di tahun yang akan datang. Contoh Soal Menghitung BEP Agar bisa memahaminya, mari kita praktikkan langsung rumus ini dengan simulasi Total Biaya Tetap FC senilai Rp 100 juta Total Biaya Variabel VC per unit senilai Rp 60 ribu Harga jual barang per unit senilai Rp 80 ribu Penghitungan BEP Unit BEP = FC/ P – VC BEP = / – BEP = 5000 Penghitungan BEP Rupiah dan Target Laba BEP = FC / 1 - VC/P BEP = / 1 – BEP = Dari analisis inilah, perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh target laba berdasarkan berapa penjualan minimumnya. Adapun rumus untuk menghitung target ini sebagai berikut BEP - Laba = FC + Target Laba / P - VC Mari kita pelajari simulasi untuk menghitung target laba ini. Dengan FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 80 juta per bulan. BEP - Laba = FC + Target Laba / P - VC BEP – Laba = + / – BEP – Laba = / BEP – Laba = unit atau BEP – Laba = Rp 720 juta didapat dari 9000 unit x Rp Membuktikan Laba Yang Diperoleh Untuk membuktikan bahwa dengan menjual unit bernilai Rp perusahaan akan mendapatkan laba Rp 80 juta, mari kita periksa berikut ini. Penjualan Rp FC Rp Total VC Rp x 9000 unit Rp Total Biaya Rp Laba Rp Dihitung dengan cara Penjualan – FC + Total VC Kesimpulan Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point sangat membantu pelaku bisnis untuk memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi dan perbandingannya dengan uang atau pendapatan yang diterima. BEP ini menjadi komponen terpenting yang wajib ada di dalam suatu software akuntansi dan manajemen bisnis. Pada intinya, ketika menjalankan sebuah usaha pastikan ada perhitungan yang jelas. Hal ini dilakukan agar mengurangi terjadinya kesalahan atau kerugian pada sebuah perusahaan. Meskipun tidak dipungkiri, bahwa kesalahan atau kerugian itu hal yang pasti dalam sebuah usaha. Tidak ada salahnya jika kita berusaha untuk memperkecil hal tersebut terjadi. Fasilitas penghitungan Break Even Point menjadi lebih mudah namun lebih komprehensif dengan kita memanfaatkan software akuntansi, coba sekarang dengan Zahir Online di sini. Related posts